Powered By Blogger

Kamis, 09 Februari 2012

Today is my beautiful day


Yaaa.... sesuai dengan judulnya, hari ini adalah hari yang indah bagi saya. Kenapa? dia dateng euy ke rumah saya, padahal jarak yang harus di tempuhnya tidaklah dekat. Depok-Tangerang, mesti naik kereta (motor dia gak ada, mau bawa mobil SIM A nya belum jadi) dari st. (baca : stasiun) depok baru - st.tanah abang - st. sudimara - ciledug - st.sudimara - st.tanah abang - st. depok baru :o . Jauh kan? saya aja mau kayak gitu  capek ngebayanginnya :x. Tapi dia bilang "namanya juga ngapel, biar jauh tetep lanjut" aiiiiih bisa aja nih orang :$

Okeee, langsung aja ya, emang rencananya udah lama kalo dia mau ke rumah. Tadi pagi saya sempet ngambek (dia gak tau kalo saya ngambek), dia gak konfirmasi jadi apa gak ke rumah sayanya. Pas siang terjadi perdebatan jadi apa gak, dan diputuskan tetep jadi. Dia berangkat dari depok jam setengah 11 sampe st.sudimara sekitar jam 12, terus saya jemput (soalnya dia belum tau rumah saya), sampe rumah jam setengah 1.

Salim sama mama, ngobrol-ngobrol sebentar sama mama, terus makan deeeh (di rumah aja biar irit, hehehe :p). Selesai makan kita berdua ngobrol-ngobrol aja, melepas rindu yg telah menggunung (hahaha :D). Lebay? emang biarin, 2 minggu boy gak ketemu :p. Jam setengah 3 harus buru-buru ke st.sudimara lagi, soalnya ngejar kereta buat balik ke depok (kereta kok di kejar :x). Di jalan udah dag-dig-dug-dueeeer tuh, takut ketinggalan kereta, tapiiii pas sampe sana ternyata keretanya belum dateng, 3 menit lagi katanya (alhamdulillah ya :) ). Dia beli tiket terus langsung masuk ke peron. Saya? saya langsung pulang, pengen nangis rasanya, dua minggu gak ketemu cuma ketemu 2 jam :( . Tapi gpp deh, daripada nunggu sebulan terus ketemu di kampus kan tamnah bikin nangis :)
Makasih banyak buat engkau yang telah berkorban jauh-jauh dateng ke rumah saya. Bingung harus ngomong apa lagi buat dia. Tapi aku gak bingung untuk selalu bilang I love you so much :k
Udah ah, udah malem, mau tiduuur (matiin lampu, tarik selimut). Untuk yang ada jauh di sana, aku milikmu dan kamu milikku ya hehehe :$


»»  read more

Selasa, 07 Februari 2012

Charles Dickens

yaaaaa sekarang lagi pengen nulis tokoh dunia, ini salah satunya


Charles John Huffam Dickens (lahir di Landport, Inggris, 7 Februari 1812 – meninggal di London, 9 Juni 1870 pada umur 58 tahun) adalah seorang penulis roman atau novel ternama dari Inggris dari masa pemerintahan Ratu Victoria dari Britania Raya.

Dickens bahkan sampai sekarang masih populer dan semua bukunya masih bisa dibeli. Banyak dari buku-buku juga sudah dibuat menjadi film. Sepanjang kariernya Dickens mencapai popularitas mendunia, mendapatkan reputasi untuk cara menulis cerita yang sangat baik dan untuk tokoh-tokoh ceritanya. Ia dianggap sebagai salah satu penulis Inggris yang paling penting. Dia adalah novelis yang paling terkenal dan terbaik di era Victorian dan juga seseorang yang aktif melakukan perkerjaan sosial.

Kepopularitasan novel-novel dan cerita-cerita pendek selama masa hidupnya sampai hari ini bisa terbukti dari fakta bahwa penerbitnya tidak pernah kehabisan semua itu. Semasa hidupnya, Dickens menulis novel dengan beberapa serial, sebuah teknik yang umum dipakai untuk menulis fiksi pada waktu itu. Setiap bagian dari cerita yang ditulis Dickens sangat diharap-harapkan oleh publik yang membaca ceritanya.

Charles Dickens lahir di Landport, dekat Portsmouth, Hampshire, pada tanggal 7 Februari 1812. Ia adalah anak kedua dari John Dickens (1786-1851) dan Elizabeth Dickens née Barrow (1789–1863). Ketika berusia lima tahun, keluarganya pindah ke Catham, Kent. Pada usianya yang kesepuluh, keluarganya pindah ke 16 Bayham Street, Camden Town di London. Ia adalah seorang penulis reformis (penulis yang menulis tentang hal-hal buruk untuk mengubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik).

Ayah Dickens bekerja di kantor yang mengurusi gaji angkatan laut. Meskipun berpenghasilan baik, namun ketidakmampuan mengatur pengeluaran mengantarkannya ke penjara Marshalsea. Ketika nenek dari ayahnya meninggal, uang warisan yang diperoleh digunakan untuk membayar hutang. Ayahnya dibebaskan dari penjara setahun kemudian, dan Dickens pun berhenti bekerja.

Meskipun mengalami kesulitan finansial, orang tua Dickens sempat menyisihkan sebagian uang untuk mengirim salah seorang anak mereka bersekolah. Mereka memilih seorang anak yang mereka anggap paling berbakat, dan menaruh seluruh harapan padanya. Tapi yang terpilih bukan Dickens, melainkan saudara perempuannya, Fanny, yang berbakat di bidang musik. Ia dikirim ke akademi tidak lama sebelum ayahnya dipenjara. Namun awal tahun 1827, Dickens berkesempatan bersekolah di Wellington House Academy. Di bulan Mei, ia mendapatkan posisi di firma hukum Ellis and Blackmore berkat koneksi ibunya, yang memaksanya berhenti sekolah. November 1828, ia pindah ke firma hukum Charles Molley, masih dengan posisi yang sama namun hanya bertahan selama lima bulan, karena merasa hukum bukan karier yang cocok untuknya.

Pekerjaan berikut adalah petugas steno pengadilan, pada tahun 1829. Sebelumnya, ia harus lebih dahulu mempelajari sistem Gurney untuk menulis cepat, yang dikuasainya dengan mudah berkat ingatan kuatnya. Selama masa ini, sesungguhnya ia berkesempatan menjadi seorang aktor. Dia bahkan hendak mengikuti audisi untuk Lyceum Theater, namun ia jatuh sakit. Di usia 18 tahun, Dickens kerap tampil membacakan karya-karya William Shakespeare, History of England oleh Goldsmith, juga Short Account of The Roman Senate karya Berger.

Dickens lalu menjadi reporter untuk True Sun (1830-1832), Mirror of Parliament (1832-1834), dan The Morning Chronicle (1834-1836). Dickens dikenal sebagai reporter yang akurat dan cepat.
Tahun 1833, karier sebagai penulis fiksi dimulai melalui cerita-cerita pendek dan esai. Esai pertamanya yang dipublikasikan adalah A Dinner at Poplar Walk, pada Desember 1833 di Monthly Magazine.

Sketches By Boz diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1936, dengan ilustrasi oleh George Cruikshank. Selanjutnya, The Posthumous Papers of The Pickwick Club atau The Pickwick Papers diterbitkan secara bulanan dari April 1836 hingga November 1837. Selama masa awal perilisan The Pickwick Papers, Dickens berhenti sebagai reporter surat kabar untuk menjadi editor majalah bulanan Bentley’s Miscellany. Oliver Twist adalah karya pertamanya yang diterbitkan secara berseri di Bentley’s Miscellany pada tahun 1837. Dickens dikenal sebagai seorang penulis yang sangat produktif. Bahkan sebelum Oliver Twist berakhir, Dickens sudah mulai menerbitkan Nicholas Nickleby secara bulanan pada tahun 1838. Dilanjutkan dengan The Old Curiosity Shop dan Barnaby Rudge di tahun yang sama, 1841.

Setelah merilis catatan perjalanan ke Amerika Serikat dalam American Notes (1842); tahun 1843, A Christmas Carol diterbitkan. Menyusul Martin Chuzzlewit (1843-1844), The Chimes (1845), The Cricket on The Heart (1846), dan Dombey and Son (1846-1848).
Tahun 1850, Dickens mendirikan sebuah jurnal mingguan bernama Household Words yang memuat karya-karyanya, yaitu A Child's History of England (1851-1853), Hard Times (1854), A Tale of Two Cities (1859), dan Great Expectations (1860-1861). Di samping itu, Dickens juga menulis antara lain David Copperfield (1849-1850), Bleak House (1852-1853), Little Dorrit (1855-1857), dan Our Mutual Friend (1864-1865).

Namun selama periode ini, Dickens dirundung kemalangan. Pada tahun 1850, ayah Dickens meninggal dunia. Pada tahun yang sama, anak kesembilan Dickens, Dora, meninggal setelah delapan bulan dilahirkan. Kemudian pada tahun 1863, ibunda Dickens wafat. Setahun kemudian, anak keempatnya, Walter, meninggal dunia di India, meninggalkan banyak hutang. Ia juga bermasalah dalam pernikahannya yang berujung pada perceraian pada tahun 1858.
Pada tahun perceraiannya, Dickens banyak terlibat dalam pertunjukkan pembacaan karya-karya sastra. Tidak hanya menulis, ia juga ikut membacakan, memberinya kesempatan mengekspresikan kecintaannya pada dunia panggung. Ia tampil di lebih dari 400 kali. Pertunjukan ini membuatnya kelelahan dan sakit; sehingga saat kesehatannya jauh menurun, ia dilarang tampil kembali oleh dokter.

Di tengah kesehatannya yang terus memburuk, pada tahun 1869, ia mulai menulis The Mistery of Edwin Drood yang mulai diterbitkan tahun 1870. Kemudian, tanggal 9 Juni, Dickens meninggal dunia secara tiba-tiba di Gad’s Hill Place, rumah impiannya sejak kecil yang dibelinya pada tahun 1856, dan dimakamkan di Westminser Abbey. The Mistery of Edwin Drood adalah karya terakhirnya yang tidak selesai ditulis.
»»  read more

Sabtu, 04 Februari 2012

cara memilih jurusan kuliah

Berhubung sekarang sudah memasuki semester genap, untuk para siswa SMA pasti bingung menentukan pilihan mau melanjutkan ke jurusan apa. Sama halnya seperti saya tahun lalu. Kebingungan itu pasti terjadi. Rasa ketakutan pun tibu, salah satunya ya takut salju (salah jurusan).
Naaaaah ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih jurusan yang akan di pilih ketika melanjutkan ke perguruan tinggi. Ini saya tulis sesuai dengan pengalaman pribadi, berbagi cerita dengan teman dan mencari ke berbagai sumber tambahan.

Pertama, menyesuaikan cita-cita, minat dan bakat. Maksudnya, kita pilih jurusan yang sesuai dengan kemauan dan ketiga hal di atas. Jika pilihan yang kita pilih sesuai dengan itu semua maka semangat kita untuk menjalani dunia perkuliahan itu akan terasa enteng dan kita tidak merasa terbebani, berdoalah jika masih bingung.

Kedua, jadilah diri sendiri. Jangan pernah sekali-kali memilih jurusan karena ikut-ikutan dan jurusan tersebut sedang ngetrend. Karena sifat ikut-ikutan tidak akan bertahan lama yang akan membuat kita putus di tengah jalan.

Ketiga, kenali jurusan tersebut. Cari info mengenai status akredetasinya, karna itu sangat penting terlebih untuk perguruan tinggi swasta (mungkin kalau PTN terbantu dengan status "negri"nya). Setelah itu pelajari dulu latar belakangnya, sudah terpecaya atau lihat apakah lulusan jurusan dari perguruan tinggi tersebut menjanjikan atau tidaknya untuk masa depan kita.

Keempat, perhitungkan daya tampung jurusan / peluang diterima. Mungkin ini khusus untuk PTN ya, karena memang persaingan yang sangat tinggi untuk mendapatkannya. Perhitungkan presentasi antara diterima dengan jumlah peminatnya. Tapi kalau sudah yakin ya kenapa tidak

Kelima, pertimbangkan masa depan karir dan pekerjaan. Mungkin memang kuliah mencari ilmu, namun gak sedikit orang yang tujuan utamanya ya untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar. Untuk tipe orang seperti itu hal ini sangat diperlukan. Carilah informasi mengenai lapangan pekerjaan yang meenjadi tujuan akhir dari jurusan yang dipilih

Keenam, biaya. Ya, pikirkan tentang biaya yang harus dikeluarkan untuk jurusan yang dipilih. Karena gak sedikit jurusan yang membutuhkan biaya penunjang, seperti untuk praktikum, membeli alat dan sebagainya.

Ketujuh, carilah informasi dan konsultasi. Jangan mencari informasi yang setengah-setengah, karena nanti malah setengah-setengah juga memilihnya. Selain itu, perbanyaklah bertanya dan meminta pendapat kepada orang yang lebih kompeten. Jadikan semua tu sebagai bahan pertimbangan.

Kedelapan, berdoa. Kalau semuanya sudah dilakukan tapi masih bingung juga, ya banyak-banyak berdoa, meminta petunjuk jurusan manakah yang memang terbaik.

Sekian dari saya, semoga ini dapat bermanfaat untuk yang sedang kebingungan menentukan pilihan hidup untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pertimbangkan betul-betul, jangan sampai terjadi sakah jurusan :)
»»  read more

cup cake strawberry

eeemmmm siapa yg gak suka makanan enak, pasti gak ada lah, yuuups berikut ini salah satu makanan enak
Cup cake Strawberry


dan ini resepnya

Bahan-bahan :
- 8 kuning telur
- 4 putih telur
- 100 gram gula pasir
- 1 sdt cake emulsifier
- 1/2 sdt vanili
- 225 gram tepung terigu
- 75 ml susu cair evaporated
- Sirup rasa strawberry secukupnya
- Buah strawberry segar untuk hiasan

Krim strawberry :
- 200 gram mentega putih, kocok lembut
- 200 gram margarin, kocok lembut
- 200 gram susu kental manis
- 100 gram cokelat blok putih (white cooking chocolate)
- 1/2 sdt pasta strawberry

Cara membuat :
1. Kocok telur, gula dan emulsifier sampai kental. Masukkan tepung terigu yang diayak bersama vanili. Aduk rata. Beri susu dan aduk sekali lagi.
2. Tuang adonan ke dalam paper cup sampai 3/4 tingginya. Panggang dengan oven panas selama kurang lebih 30 menit atau sampai matang. Angkat, olesi panas-panas dengan sirup strawberry. Biarkan dingin.
3. Hias bagian atas cake dengan krim dan buah strawberry
4. Krim strawberry: kocok mentega putih dan margarin sampai lembut. Masukkan susu kental manis, cokelat blok yang sudah dilelehkan, dan pasta strawberry. Kocok sampai rata. Setelah dingin lapisi dengan krim strawberry dan hias dengan buah strawberry segar.

selamat mencoba :)
»»  read more

Rabu, 01 Februari 2012

kangen :(

Semuanya berawal ketika saya dan dia harus pulang ke rumah masing-masing setelah menyelesaikan kewajiban di kampus, tadinya mau pulang bareng naik bis, tapi lagi-lagi gak ada bis yg searah dengan kita berdua :( . Jadilah saya bareng temen kostannya yg deket rumah saya dan dia bareng temen SMAnya.
Bisnya kan berangkatnya sore jadilah paginya dia ke rumah dulu, sarapan dan makan siang (pake masakan saya lho, hihihi :) ), abis dari rumah saya dia ke kostannya lagi buat packing. Baru kali itu saya terasa beraaaat banget buat pulang, kenapa? ya pasti jadi jarang ketemu sama dia.
Sorenya saya jemput dia ke kostannya, biasanya dia yg jemput saya sekarang gantian gpp kaaaan, itu jemputnya juga hampir telat, saya harus ke indomaret dulu buat beli minum sama cemilan buat dia. Itu sekalian nyari taksi, soalnya disana itu susah banget nyari taksi, apalagi kalo udah hujan, untung pas keluar dari minimarket itu ketemu taksi, ambil barang-barang di rumah terus langsung capcus jemput dia. Sopir taksinya pake acara muter-muter lagi, tapi untungnya pas sampe terminal belum telat. Nunggu kira-kira 30 menitan bis saya dateng, salim tangan dia terus naik bis :'( . Tapi gak lama setelah itu bisnya dia juga dateng. Pas istirahat buat makan di daerah Kendal, saya duluan yg nyampe, pas saya udah mau selesai makan dia baru dateng. Abis makan dan ngobrol-ngobrol sebentar kembali lagi ke bis masing-masing dan melanjutkan perjalanan (masing-masing juga)
Huhuhuhuuuu sekarang udah seminggu gak ketemu :( . Biasanya setiap hari ketemu, bercanda bareng, ketawa bareng, makan bareng, pulang bareng, hampir semuanya bareng deh (tapi gak tidur bareng lho!!!), tapi sekarang harus terpisah jarak antara propinsi banten dan jawa barat :(
Kangen? jelaslah, kan judulnya aja udah "kangen :( " :x
Seminggu itu lama, 7 hari, 168 jam, 10080 menit, 604800 detik, makanya kangen.
Jaga komunikasi udah jelas, tapi yg pasti tuh pengen ketemu dia deh pokoknya entah apapun caranya, tapi gak dengan cara ngabur kayak arumi bersin (hehehe) saya masih sayang orang tua saya :)
Yaaaaaa pokoknya sekarang saya kangen dan pengen ketemu dia :(
keinginan saya dan dia memang simple, tapi keadaan terus saja rumit :(
»»  read more